Selasa, 06 Desember 2011

PILGUB BABEL 2012 YANG SEMAKIN KELAM


Tanpa pemimpin, sehebat apapun SDM dan sekaya apapun SDA yang ada di negeri itu tidak akan banyak membuahkan hasil, seperti kapal tanpa nahkoda yang tidak tau arah tujuannya”. Menurut Dr Thariq Muhammad as Suwaidan dalam bukunya “Sukses Menjadi Pemimpin Islam” Pemimpin diibaratkan seperti seorang pengembala yang menuntun gembalanya dari depan dan mengajaknya untuk mencari tempat makan yang baik. Dari makna ini bisa kita katakan bahwa peminpin itu adalah orang yang berada didepan dan menjadi petunjuk jalan kebaikan bagi rombongan/orang-orang  yang ia pimpin dan pengarah untuk kebaikan mereka. Bukan seperti pemimpin-pemimpin sekarang yang selalu berada di garis belakang dan mengajarkan masyarakatnya dengan hal-hal yang tidak layak untuk diajarkan. Kepala keluarga bertanggung jawab atas keluarganya, sehingga ia berkewajiban untuk mengarahkan istri dan anak-anaknya untuk menjadi orang-orang yang sholeh dan sholeha. Guru bertanggung jawab atas muridnya. Pimpinan lembaga bertanggung jawab untuk menjalankan lembaga itu agar berhasil. Jika tidak demikian, maka orang-orang yang ikhlas akan menjahuinya, sebaliknya orang-orang pragmatislah yang akan mengelilinginya.
Diera yang telah mengalami krisis kepemimpinan seperti sekarang ini banyak pemimpin-pemimpin hanya mementingkan urusan pribadi mereka sendiri, mereka hanya berfikir bagaimana bermain aman, masyarakat hanya menjadi korban untuk tujuan pribadi mereka. Alangkah sedihnya nasib masyarakat, sudah miskin harta, miskin ilmu malah di jadikan korban oleh pemimpinnya. Padahal kita tau kewajiban seorang pemimpin. Mungkin tak asing lagi kita dengar cerita kepemimpinan rosullullah SAW, beliau selalu mendahului kepentingan ummatnya di bandingkan kepentingan pribadinya, sampai-sampai sebelum menghembuskan nafas terakhirnya pun beliau masih memikirkan ummatnya, dalam suatu riwayat di sebutkan sebelum meninggal rasullullah menyebut-nyebut kata “Ummatku…Ummatku..Ummatku”. Itu membuktikan betapa besarnya tanggung jawab dan kepedulian seorang pemimpin kepada ummatnya, kita bandingkan dengan kepemimpinan-kepemimpinan sekarang bisa dikatakan tidak adalagi pemimpin-pemimpin seperti rosullullah dan para sahabatnya. 

Pilgub Babel 2012
Memasuki Pilgub 2012 yang insyaAllah dilaksanakan 23 Febuari 2011 para calon gubernur Bangka Belitung mulai memainkan strateginya, berbagai macam strategi politik mereka gunakan, cara yang paling sering di gunakan, yaitu dengan membodoh-bodohi masyarakat, ya..tapi itulah potret kehidupan politik di era-era melinium sekarang ini. Uniknya cara-cara yang dipakai oleh para calon gubernur membuat masyarakat Bangka Belitung selalu kecolongan, entah karena masyarakatnya memang bodoh atau memang masyarakatnya pura-pura bodoh. Padahal sudah jelas-jelas cara-cara yang mereka gunakan tidak baik “lo kok malah dipilih” aneh. Mereka tidak memikirkan nasib masyarakat kedepannya, cuma karena di beri baju, beras, sabun dll mereka tak segan-segan memilih. Padahal mereka paham betul cara-cara seperti itu tidak baik. Ajaran Islam mengingatkan umatnya untuk berhati-hati di dalam memilih pemimpin, karena salah memilih pemimpin berarti sama dengan turut berkontribusi dalam menciptakan kesengsaraan masyarakat. Tanggung jawab seorang pemimpin sangat besar  baik di hadapan Allah maupun di hadapan manusia. Rosullullah sudah memberi “warning” bagi para pemimpin yang selalu membodoh-bodohi rakyat, diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim: 

Tiada seorang hambapun yang oleh Allah diserahi memimpin rakyat, mati pada hari ia mati dalam keadaan membodohi rakyatnya, melainkan Allah mengharamkan sorga atasnya.(HR. Bukhari dan Muslim).

Dari hadis di atas jelas perbuatan-perbuatan membodoh-bodohi rakyat itu diharamkan bagi ummat Islam. Sekarang mulailah belajar untuk fair dalam berkampanye, buat apa membuang-buang harta dengan tujuan yang picik, ngak ada hasilnya, harta hanya akan terbuang sia-sia. Hidup didunia hanya sementara, satu detik, satu menit, bahkan satu jam kedepan kita tidak bisa memastikan hidup kita, Allahdulillah kalau kita sempat bertobat, “kalau tidak!!” kita akan menyesal selama-lamanya. Nauzubillahiminzalik
 Sedikit menghimbau kepada masyarakat Bangka Belitung mulailah peka terhadap hal-hal seperti diatas jangan mau di bodoh-bodohin, pilihlah pemimpin yang sesuai dengan kaedah-kaedah Islam (Al-Q’uran & Al-Hadist). Jangan mudah terpropokasi dengan hal-hal yang kurang baik. Karena satu suara sangat menentukan Bangka Belitung kedepannya.

"Kita Harus Hidup Bersama Sebagai Saudara
Atau Musnah Bersama Sebagai Orang Yang Bodoh"
(Martin Lauther King Jr)